Selasa, 29 Mei 2012

MENGUKIR SENJA

Kulukis cinta dalam rengkuh-Nya
Berbalut kasih semester-Nya
Kuingin Dia yang menyapa
Memanggilku saat senjaku tiba
Tenangnya hati dalam peluk-Nya
Meski berat, sesak dalam dada
Kurindu tangis, sendu menyapa-Nya
Berlinang air yang segar menggelegar
Jiwa ini sepi tanpa cinta-Nya
Jiwa ini rapuh tanpa kasih-Nya
Kurindu Ia dalam setiap detik-Nya
Kurindu Ia dalam sapaan angin-Nya
Lemah, raga ini lelah
Lelah akan semua kelelahan yang mendera
Bukan aku tak ingin lelah
Hanya aku lelah merasa lelah
Ku ingin kuat menopang kelelahan jiwa
Dalam sendu yang tak jua reda
Rapuh, sungguh rapuh
Hanya badan yang mesti bangkit
Raga yang melulu menopang mesti bangkit
Walau jiwa tak lagi mengernyit
Raga ini mesti dan harus bangkit melejit
Sungguh, kata tak ubahnya kata
Jikalau diri tak lagi menyadari
Makna kata dalam jiwa
Makna kata dalam do’a
Hingga tak mampu lagi keluar
Sungguh, kata sebatas kata
Sampai raga meraga mengubahnya
Sampai diri terbangun
dari mimpi indah yang melelahkan jiwa